Kurang tidur dapat berdampak serius pada kesehatan mental remaja. Salah satu efek utamanya adalah gangguan emosi dan suasana hati. Remaja yang kurang tidur cenderung lebih mudah marah, cemas, dan mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Hal ini terjadi karena otak tidak memiliki cukup waktu untuk memproses emosi dengan baik, sehingga reaksi emosional mereka menjadi berlebihan.
Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan. Tidur yang cukup berperan dalam menjaga keseimbangan hormon di otak, termasuk serotonin dan dopamin yang bertanggung jawab dalam mengatur suasana hati. Ketika tidur terganggu, produksi hormon ini menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan remaja lebih rentan terhadap stres dan memiliki perasaan sedih yang berkepanjangan.
Dampak lain dari kurang tidur adalah penurunan fungsi kognitif. Remaja yang tidak mendapatkan tidur yang cukup sering mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat informasi, dan memahami pelajaran. Ini dapat berdampak langsung pada prestasi akademik mereka di sekolah.
Bagi remaja yang memiliki gangguan seperti ADHD ( Attention-Deficit Hyperactivity Disorder), kurang tidur dapat memperburuk gejalanya. Mereka menjadi lebih impulsif, sulit fokus, dan lebih hiperaktif. Hal yang sama juga berlaku untuk gangguan bipolar, di mana kurang tidur dapat memicu perubahan emosi yang ekstrem dari terlalu bahagia (mania) hingga sangat sedih (depresi) yang lebih parah.
Selain dampak pada kesehatan mental, kurang tidur juga berpengaruh pada kesehatan fisik yang secara tidak langsung memengaruhi kondisi psikologis. Kurangnya waktu tidur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan membuat remaja lebih mudah sakit. Ketika tubuh tidak dalam kondisi sehat, tingkat stres dan kecemasan pun meningkat, sehingga memperburuk kesehatan mental mereka.
Untuk menjaga kesehatan mental, remaja disarankan untuk tidur selama 8-10 jam setiap malam. Pola tidur yang sehat dapat membantu mereka mengatur emosi dengan lebih baik, meningkatkan konsentrasi, serta mengurangi risiko gangguan mental. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki jadwal tidur yang teratur dan menghindari kebiasaan seperti begadang atau terlalu lama menggunakan gadget sebelum tidur.
Sumber:
- https://hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/efek-kurang-tidur-pada-otak/
- https://www.healthline.com/health/sleep-deprivation-effects
- https://www.sleepfoundation.org/mental-health
- https://www.webmd.com/add-adhd/childhood-adhd/adhd-and-sleep
- https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6655002/5-dampak-buruk-kurang-tidur-bagi-remaja-obesitas-hingga-kelihatan-lebih-tua
- Sumber gambar: https://pin.it/21QloLRtg
Komentar
Posting Komentar