COVID-19 semua orang pasti tau apa itu,sebuah penyakit yang disebabkan oleh sars-cov2 yang telah menyebabkan pandemi diseluruh dunia termasuk Indonesia.menurut WHO sudah ada sekitar 34,1 juta kasus terkonfirmasi positif didunia,dan diindonesia sendiri per 1 oktober sudah ada 291 ribu kasus terkonfirmasi positif COVID-19,tentunya itu bukan angka sedikit angka tersebut sudah melampaui Negara asal dari COVID-19 yaitu china yang hanya sekitar 85.414 kasus terkonfirmasi positif.banyak hal yang menyebabkan kasus COVID-19 diindonesia melonjak diantaranya adalah kurang disiplinnya dan kurang pengetahuan nya masyarakat tentang COVID-19.
Masyarakat Indonesia kebanyakan tidak mengetahui seperti apa bahayanya dan efek yang terjadi setelah terkena virus ini,masyarakat akan sadar jika mereka sudah merasakan ganasnya virus ini didalam tubuh,memang banyak kasus positif tidak menimbulkan efek yang signifikan namun jika di llihat lebih jauh virus ini menyerang sistem pernafasan inti manusia yaitu paru-paru.meski setelah pasien sembuh atau dinyatakan negatif mereka tidak terbebas sepenuhnya dari virus ini,paru-paru mereka akan ada sedikit kerusakan akibat ini.kemudian kurang disiplinnya masyarakat menaggapi pandemi. Menyedihkannya lagi ada banyak orang yang berargumen bahwa virus ini hanya sebuah hayalan pemerintah saja. jika memang benar virus ini hanya hayalan mengapa para dokter harus menggunakan baju hazmat yang sangat panas dan rela mati hanya demi menyelamatkan sebuah nyawa yang tak bersalah. Mengapa para tenaga kesehatan harus meninggalkan keluarga tercinta mereka untuk masyarakat yang belum tentu ia kenal,meniggalkan anak-anak yang masih butuh kasih sayang dari mereka. Masyarakat tidak memikirkan betapa sedihnya para tenaga kesehatan yang setiap malam ditelfon anaknya dan bertanya kapan pulang? Mereka tidak menjawab melainkan menagis mereka merindukan bermain bersama keluarga mereka.sedangkan kita saat ini masih bisa bergurau ria dengan keluarga masing-masing. kemudian dinilai juga dari segi pemerintah yang dirasa juga menyepelekan pandemi ini di awal-awal terjadinya dinegeri tirai bambu itu.
Pada masa awal-awal pandemi para petinggi Negara banyak yang mnyepelekan virus ini terutama menteri kesehatan yang pada saat itu mengatakan bahwa virus ini harus dibawa enjoy,dan santai meski perkataan itu bertujuan baik untuk menenagkan warga Indonesia terhadap pandemi ini namun saat ini wabah virus corona diindonesia sudah tidak terkendali setiap hari terdapat lebih dari 4.000 kasus positif yang dilaporkan.
Dengan melihat data penambahan kasus positif yang melonjak ini seharusnya pemerintah melakukan kajian ulang terkait penangan wabah ini diindonesia mengingat saat ini banyak rumah sakit diindonesia yang kelebiha kapasitas contohnya dibali yang ketersediaan kapasitas tempat tidur rumah sakit sudah melebihi 70 persen meski pemerintah beropini akan menambah jumlah tempat tidur agar penanganan virus ini dapat dilakukan lebih baik namun yang dikhawatirkanbukan hanya ketersediaan tempat tidur saja jumlah tenaga kesehatan yang saat ini mulai kelelahan mengangani wabah ini juga harus diperhatikan dan jumlah dokter yang menagnani wabah ini kian kemaripun mulai berkurang hingga saat ini ada lebh dari 100 dokter yang meninggal akibat virus ini.inilah bukti bahwaa Negara kurang sigap menangani wabah ini.memang.saat ini Negara melakukan pelonggaran melalui new normal padahal kurva kasus postif masih melonjak sangat drastis. memang betul banyak Negara yang melakukan pelonggaran ini namum mereka melakukan pelonggaran pada saat kasus terkonfirmasi positif sudah stabil atau menurun dan ini sangat berbeda sekali dengan Indonesia ditambah pemerintah akan tetap melaksanakan pesta demokrasi pemilu ditengah pandemi tanpa mengundurnya dan ini juga sangat berbeda sekali dengan banyak Negara didunia seperti selandia baru yang mengundur pelaksanaan pemilu demi kesehatan masyarakat dan pemerintah beropini akan melaksanakan pemilu dengan melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga beropini banyak Negara yang berhasil melakukan pemilu ditengah wabah namun perlu diingat Negara yang melaksanakn pemilu tersebut kurva penyebaran kasus positif sudah melandai dan stabil sedangkan Indonesia masih terus melonjak.
Kemudian alasan pemerintah mempercepat pelonggaran meski kurva masih terus melojak adalah pemerintah ingin dalam situasi pandemi roda ekonomi harus terus berjalan.
Meski begitu kita sebagai warga Negara yang patuh harus tetap mempercayai pemerintah sebagai pemegang kuasa atas Negara ini untuk menangani pandemi ini. Dan mengapresiasi kinerja pemerintah mengatasi wabah ini,kinerja mereka tidak buruk mereka melakukan seribu cara untuk menyelamatkan warga dari semua segi baik itu kesehatan dan juga ekonomi dan kitapun harus bisa membantu pemerintah meski hanya bantuan kecil tapi mungkin itu sangat bermanfaat.dan sekali lagi hargailah perjuangan dan keringat para tenaga kesehatan yang saat ini menjadi pahlawan dibumi ini,tanpa mereka kata sembuh sulit untuk kita pegang.dan yakinlah bahwa dunia ini akan kehilangan kata COVID-19 untuk selamanya.
Bagus👍
BalasHapus