Pada hari Sabtu tanggal 19 Februari
2016, bertempat di Lapangan Kasegeran Kecamatan Cilongok telah diadakan kegiatan simulasi dan
pelatihan pemadaman kebakaran. Kegiatan yang diselenggarakan oleh PMR Wira SMA
Negeri Ajibarang dan Dewan Ambalan Gatot Subroto dan Cut Nyak Dien SMA Negeri
Ajibarang bekerjasama dengan BPBD
Kab.Banyumas Cq UPT. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas X atau peserta KEMBAKSOS (Kemah
Bakti Sosial) dan juga warga sekitar yang turut berantusias.
Kegiatan ini dimulai dengan materi yang
disampaikan oleh Bapak Sobirin dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Banyumas . Dalam materi yang berlangsung di lapangan Kasegeran ini
para peserta diberikan pemahaman mengenai beberapa hal penting yang berkaitan
dengan peristiwa kebakaran, diantaranya adalah proses terjadinya api (segitiga
api), pemadaman api, dan beberapa materi lainnya.
Penyampaian materi yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran |
Menurut Bapak Sobirin, hambatan yang
sering ditemui oleh petugas pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya adalah
kurangnya kesadaran dan peran serta dari masyarakat. Seringkali petugas
mengalami keterhambatan dalam mencapai lokasi kebakaran karena ulah para sopir
kendaraan yang tidak mau mengalah pada mobil pemadam kebakaran. Padahal jika
menilik aturan yang ada, mobil pemadam kebakaran termasuk dalam golongan VVIP
yang berhak memperoleh akses utama di jalan raya.
Masyarakat diharapkan memiliki
kemampuan untuk melakukan upaya dini pemadaman, tidak sepenuhnya menggantungkan
diri kepada petugas pemadam kebakaran. Perambatan api yang sangat cepat
membutuhkan penanganan yang cepat pula, sedangkan markas pemadam kebakaran
sendiri terkadang lokasinya jauh dari lokasi kebakaran, maka upaya dini
masyarakat dapat menjadi solusi yang tepat.
Setelah penyampaian materi selesai,
rangkaian kegiatan selanjutnya adalah praktek simulasi pemadaman kebakaran.
Materi ini terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu simulasi pemadaman menggunakan
peralatan tradisional (kain basah dll), pemadaman menggunakan APAR (alat
pemadam api ringan) dan pemadaman menggunakan hidran.
Sebelum memulai simulasi, terlebih
dahulu disampaikan urutan langkah yang harus dilakukan oleh peserta dalam
melakukan pemadaman kebakaran mengunakan berbagai macam alat tersebut.
Pemberian materi dilaksanakan oleh Bapak Sobirin, Bapak Rohmat dan Bapak Afit ,
ketiganya merupakan petugas pemadam kebakaran yang telah memiliki pengalaman
kerja selama hampir 20 tahun.
Simulasi menggunakan kain goni |
Simulasi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) |
Kemudian, simulasi yang selanjutnya
adalah pemadaman kebakaran menggunakan APAR. Penggunaan APAR relatif lebih
mudah dan lebih aman. Dari jarak 3-5 meter, pemadam menyemprotkan APAR ke
material yang terbakar. Unsur kimia dari APAR akan menghentikan reaksi
pembakaran yang sedang berlangsung pada material tersebut. Pada simulasi ini,
hanya sebagian peserta yang mendapat kesempatan untuk mencoba, karena APAR yang
disediakan terbatas.
Simulasi menggunakan Hidran |
Simulasi yang terakhir adalah pemadaman
menggunakan hidran. Penggunaan hidran untuk memadamkan kebakaran membutuhkan
keahlian khusus dari petugasnya. Peralatan yang digunakan pun lebih beragam
dibandingkan dua metode sebelumnya. Secara garis besar, metode ini memanfaatkan
tenaga air untuk memadamkan api yang menyala.
Kegiatan simulasi dan pelatihan
pemadaman kebakaran ini berakhir pada pukul 15.00 WIB. Semoga dengan adanya
kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat bilamana mengalami
peristiwa kebakaran, sehingga dapat mencegah kemungkinan kerugian yang lebih
besar.
Komentar
Posting Komentar